Halaman

Selasa, 20 Maret 2012

pada-Mu

Ya Allah, ini aku hambaMu yang sering alpa. Mungkin tak perlu ku perkenalkan diriku lebih jauh, karena kau zat yang maha tau atas segalah sesuatu.

Dari sekian tahun kehidupanku jelas Kau juga sudah tau. Aku adalah pengaduh dan pengeluh nomer satu, tapi malam ini aku hanya ingin memanjatkan do'a. Do'a untuk orang yang namanya 3x diulang oleh Rosul sebagai orang yang wajib kami hormati (ibu,ibu,ibu, kemudian ayah).

Hari ini usia umak tepat 48 tahun. 
Maka aku mohan atas engkau yang maha, sehatkan selalu dirinya, bahagiakan selalu hatinya, tenangkan pikiranya, dan mudahkan segalah urusan wanita yang telapak kakinya menyimpan syurgaMu ini ya Allah.

Kasih sayang umak kepada kami yang bahkan tidak dapat di gambarkan oleh semesta, yang tak dapat di hitung oleh alat hitung manapun, yang terus bertambah sedari kami dalam kandungan hingga dewasa. Atas apa yang ada, ini adalah karuniah yang memuncahkan syukur tiada tara padaMu sang maha pencipta.

Dan kepada-Mu juga aku mohon tumpahkan kasih sayang kepada umak seperti apa yang umak tumpahkan kepada kami. Jauhkan segalah yang buruk untuk ibunda yang kucintai tampa jedah.


SELAMAT ULANG TAHUN UMAK. Alwasy thanks you, sorry, and i love you.

Rabu, 14 Maret 2012

Pada selingkar pelukan hangat yang kau berikan.
Pada senyum ikhlas yg kau ciptakan.
Dan pada bayak cerita yang kau bagi dengan ingatan.
Juga pada entah berapa banyak kebahagian yang kau tumpahkan.

hingga 14maret milikmu, yang juga milikku datang seiring waktu.

Apa yang dapat kuberikan?
Tidak lebih dari do'a dan asa, agar kau selalu dalam keadaan baik dan bahagia.
 

SELAMAT ULANG TAHUN UNI!

Selasa, 13 Maret 2012

Surat cinta 13 maret

Apa kabar mu malam ini bah?
Semoga kau baik dan sehat. Ini surat pertama yang aku tulis untuk abah. Sengaja aku tulis karena hari ini adalah hari lahir abah. Sekedar sepucuk surat sederhana beramplop do'a.

Sebelum ku lanjutkan surat ini lebih jauh, ada baiknya ku nanyikan sebuah lagu. Lagu yang sedikit menggambarkan cinta abah yang raksasa,

Ada Band feat Gita Gutawa, yang terbaik bagimu.
Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung 
Disisimu terngiang  hangat napas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segalah mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau ingin ku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu jauhi godaan
Yang mungkin ku lakukan dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku terbelengguh, jatuh dan terinjak 

Tuhan tolonglah sampaikan berjuta sayangku unyuknya
Ku trus berjanji tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapah sesungguhnya ku mencntai mu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu
Andaikan detik itu kan bergulir kembali
Kurindukan suasana basuh jiwamu
Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
tuk ujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati

 
Ini jam 12 malam bah, abah sedang apa? mungkin sudah tidur melepas lelah. Tidurlah dengan pulas, lepaskan segalah beban berat dalam pikiran yang aku tau tak akan abah bagi dengan ananda. Esok pagi bangunlah dengan bahagia agar abah sehat selalu dangan usia.

Abah...
Hari ini usiamu bertambah, tapi percayalah kau tak akan menua dalam ingatan yang aku punya. Kau tetap pahlawan yang istimewa. Kau tetap tampan dan bersahaja. Di sini, di relung hati ku, ada sebuah rumah tempat mengabadikan waktu kita, semacam museum tentang abah yang tertata. Sesekali aku bertamasyah di sana dan pipi menjadi basah karena malu belum bisa menjadi gadis yang istimewa.

Abah...
Hari ini ku hadiakan do'a seperti biasa. Semoga sehat selalu. Semoga bahagia selalu. Semoga di lancarkan segalah urusan. Semoga setiap harapan dan rencana baik dalam do'a abah  akan diijabah Allah. Semoga setiap detik yang bertambah akan ada banyak berkah untuk kita sekeluarga.

Dan terakhir sekaligus terpenting, ku ucapkan segunung terima kasih. Terima kasih untuk menjadi abah yang tegas dan lembut dalam waktu bersamaan.


SELAMAT ULANG TAHUN ABAH (13 maret 1963). Always thanks you, sorry, and i love you.


Ananda yang bangga padamu tampa jeda,
Krista

Kamis, 01 Maret 2012

Wanita ini dan pria itu


Malam ini adalah malam pertama yang mereka lalui setelah hajat tadi siang. Hajat yang mengubah status wanita ini menjadi tak lajang lagi, Juga pria itu.  “Kau kini utuh milik ku” Bisik wanita ini dalam hati, sembari berharap pria tegap di sampingnya mendengar dan menyetujui.

Malam ini adalah malam pertama yang mereka lalui setelah hajat tadi siang. Sempurna setelah saksi pernikahan berkata “sah!” didalam dada pria itu memuncah syukur dan bertekat di dalam hati untuk terus berusaha menjadi imam yang baik untuk wanita ini dan putra putri buah cinta mereka kelak.

Malam ini adalah malam pertama yang mereka lalui setelah hajat tadi siang. Malam yang hanya milik mereka dan akan menjadi malam selanjutnya sampai bertemu tua. 

Dan malam ini juga adalah malam pertama wanita ini melihat mata pria itu berusaha menahan air mata, tapi percuma karena sudah terlanjur jatuh begitu saja. 
Dan wanita ini cemas seketika, was-was dengan keadaan yang entah sebab apa. Dengan ragu wanita ini bertanya dengan suara serendah mungkin “kenapa menangis? apakah kau menyesal memperistri aku?”.
Pria itu, pria yang gagal menahan air matanya agar tak jatuh, seketika mengangkat wajahnya yang tertunduk “bagaimana hal bodoh itu terlintai di benak mu? Sungguh itu tak terlintas di benak ku, dan tak akan pernah” jawab pria itu dengan intonasi suara yang di tekan pada tiap katanya. 
Dengan perasaan yang masih was-was dan cemas, namun sedikit berkurang, wanita itu bertanya kembali  “lantas mengapa kau mengeluarkan air mata setelah siang tadi adalah hari bahagia kita?". 
Dengan kembali tertunduk pria itu berusaha sebisa mugkin mengeluarkan suara yang meyakinkan “aku bukan menangis, hanya saja aku terlampau bahagia karena mulai tadi siang sampai seterusnya ada wanita yang telah menopang dan menyempurnakan do’a panjangku dalam amin yang akan terus dia lafalkan. Aku telah menemukanmu!”.
Diakhir kalimatnya ditatapnya sepasang mata wanita yang membuat air matanya jatuh malam ini dan seketika giliran wanita ini yang menangis, tangisan yang juga karena terlampau bahagia.

Yang terserak pada mereka kemudian sudah terkumpul. Kumpulan yang kemudian menjadi bagian-bagian yang beragam warna dan rasa.