Sungguh saya mengerti atas banyak rasa yang selama
ini saya rasakan tapi untuk kali ini saya bahkan sulit mengatakannya, saya
tidak benar-benar mengerti. Hanya saja saya tiba-tiba menahan nafas saat tengah
malam mengingat bahwa ada bongkahan rasa yang tumbuh di dalam dada. Seperti tanaman
liar yang tumbuh segar bahkan tampa di pupuk, rasa ini cerdik dan lihai merawat
dirinya sendiri.
Saya sulit merangkum rasa ini dalam satu kata,
rasa ini menyesakkan dan sekaligus menyenangkan.
Di sini saya hanya mengetahui penyebabnya
adalah “DIA”. Dia adalah awal mula dari kegelisahan ini.
Dan kata mereka saya JATUH CINTA!
Berterimah kasih atas siapapun yang menciptaka
dua kata ini dan menggabungkannya menjadi frasa hingga dapat mewakili kegalauan dalam
kelabilan rasa yang saya alami. Sekali lagi trimakasih!
“Ya Allah ini tidak salah bukan?”
Dan entah mengapa dengan lancang pertanyaan ini
saya jawab dengan sendiri “ini tidak salah! Ini anugerah!”
“Ya Allah benarkah ini anugerah kebaikan?”
Jika benar, ku mohon bimbingan atas diri yang
sedang mengemban amanah rasa. Rasa yang memiliki dua warna sekaligus, HITAM dan
PUTIH.
Namun jika ternyata ini bukanlah sebuah anugerah
yang mengandung kebaikan maka kumohon atas engkau Dzat yang maha membolak balikkan
hati, hapus segalah rasa yang ternyata berwarna HITAM untuk diri yang labil ini
ya Allah.
Di sini, di tempatku yang diam-diam menyimpan
rasa untuk kamu yang bernama “DIA” aku hanya ingin berkata : “dalam jalan
masing-masin aku menggerutu mengucap do'a semoga yang terbaik adalah untuk kita”
Jika di
ujung sana ada jalan yang menyatukan
kita dalam garis takdir bernama JODOH maka semoga kita baik di dalamnya dan jika
ternyata garis takdir menyeret kita jauh kearah lain maka saya percaya ada
sesuatu yang indah di jalan kita masing-masing.
sementara waktu, dalam keadaan yang masih abu-abu dan hari esok yang masih rahasia izinkan aku menyimpan rasa :)
muahhh unii ;)
BalasHapus